“… ini baru psychedelic rock: alternative transparation… an influenzalia music of a crazzy tone …”
Merupakan berkah tersendiri bagi kami manakala mengetahui--meski belakangan--bahwa ternyata Prayitino Rossi tidak lagi bermain balap, melainkan bermain kendang kendut. Entah angin apa yang melunakkan hati race driver itu hingga ia ikhlas meninggalkan dunia balap motor dan banting setir profesi dengan mengisi aransemen kendang kendut pada salah satu lagu dalam album ini.
Namun berita palsu ini bukan rahasia lagi. Ya, maklumlah! Namanya juga zaman transparansi. Zaman dimana apa yang mustinya ditutupi menjadi salah besar bila tidak didengar, dilihat, dan dirasakan oleh publik atau tidak disebarluaskan. Wal hasil, asal semua orang tahu, sudah sorga sekali rasanya.
Berbeda dengan mantan pembalap dunia itu, Turem Ahmad malah bernasib lebih baik—katakan saja begitu—dari pada Dani Ahmad, meskipun pebedaan keduanya cuma terletak pada nama depan. Pasalnya, Turem hanya butuh beberapa detik untuk pindah posisi dari pengampu rythem menuju pemain drum kendut… suatu transisi posisi yang baru bisa Dani lakukan setelah ia memecat salah seorang personil Dewa 19.
Benar atau tidaknya informasi di atas, dalam era sekarang ini, bukan hal penting yang perlu dipertimbangkan. Ya, maklumlah! Nama juga Zaman Transparansi! Jadi, nikmati saja apa yang sedang ditransparankan di mata, telinga, hidup, dan perasaan Anda. Maka bersama dua musisi instan namun sip itu, untuk memuasi Zaman Transparansi ini, Wiji S. dan menelorkan satu album lagi dan mengatakan secara tegas:
“Mungkin kita ini adalah band—sebut saja begitu—yang paling sempurna di dunia ini. Karena hanya kita-kita yang mampu plus berani mengikutsertakan nada-nada fals dalam setiap lagu-lagu yang kami garap!” Bahkan pihak produksi 4Hamdalah Nggenjren Community sempat menyelipkan celetukan: “… ini baru psychedelic rock: alternative transparation… an influenzalia music of a crazzy tone …”
Tentu sang drummer yang baru-baru ini juga merangkap sebagai kameramen, Hendro DJ, selalu ikut dalam penggarapan albu keempat ini. Ia tidak pernah absen dalam setiap penggarapan album. Memang peralatan drum cuma berupa kendang kendut. Namun gebukannya, jangan ditanya! Double pedal-nya Tio Dewa pun tidak bisa melakukan apa yang bisa dilakukan oleh Hendro DJ hanya dengan kendangnya, meski ia sendiri juga tidak bisa melakukan apa yang dilakukan Tio Dewa dengan double pedal-nya. Gebukan yang khas hedrohiyyah!
Dalam pada itu, pihak produksi juga seolah berapologi, namun lebih tepatnya, sedang melakukan transparansi dengan mengucap ketus, “Memang, terkadang ada saja kemiripan dengan band-band agak tua di Indonesia. Tapi itu bukan penjiplakan melainkan keterpengaruhan kesadaran bermusik secara otomatis hingga segala nada khas pendahulu menjelma inspirasi yang hadir tak terduga. Mak clunthing atau mak bedundu' begitu saja!”
Ini baru salah satu keterusterangan band ini andai saja keterusterangan tidak selalu berarti transparansi. “Terima kasih: untuk orang-orang gila (lupa diri) dan keanehan-keanehan yang bagi saya tidak aneh (masih ada saya), teman-temanku yang sudah jelas nasibnya. Khususnya buat ban "E dan E" yang kuhisap aromanya,” lanjut Wiji S.
Lihat, perhatikan, dan cermati susunan dan diksi katanya! Maka Anda akan menemukan keganjilan. Hingga, emakin lama semakin terlihat bahwa transparansi akan bikin Anda naik pitam atau justru mual. Maka sampai di sini saja. Khawatir kalau Anda muntah. Namun tak ada salah sekalimat doa terhatur buat Anda: semoga Anda sukses, kaya, bebas hutang, bebas penjara, dan sentosa! Amiiiiin! Selamat mendengarkan satu album lagi dari kami, “Zaman Transparansi”.
Salam,
Wiji S. dan Hendro DJ
Seluruh Lirik dan Audio Album Keempat
lyric: Wiji S. n Go; lead vocal: Wiji S.
lead guitar: Wiji S.; melody: Yon Blues
rythem: Turem Ahmad; drum kendut: Hendro DJ
jangan cerita apa yang kuceritakan kepadamu
boleh kau cerita asal kemasannya sempak segitiga
jangan bicara apa yang kubicarakan kepadamu
boleh bicara asal dibungkus sempat segitiga
reff:
mari belajar mengemas
mari belajar membungkus 2x
sempak segitiga
jangan pidatokan apa yang kututurkan kepadamu
boleh kau pidato asal bertema sempak segitiga
jangan filmkan apa yang kusampaikan kepadamu
boleh kau filmkan asal berjudul sempak segitiga
lyric: Wiji S.; lead vocal: Wiji S.
lead guitar: Wiji S.; drum kendut: Hendro DJ
mengapa kau harus bicara
apa yang kau sendiri tak tau
mengapa kau harus cerita
sedang kau tak tau kebenaranya
reff:
diamlah-diamlah
itu baik untukmu
tutuplah mulutmu
orang tak butuh ocehmu
mengapa kau paksa orang tuk ngerti
apa yang kau sendiri tak mengerti
perkataanmu membingungkan orang
kesana kemari tak jelas tujuan
lyric: Wiji S. n Go; lead vocal: Go
lead guitar: Wiji S.
drum kendut: Prayitino Rossi
oooo….
ikut-ikutan / nggak punya ide 4x
yang dakwah ngulon
jebulnya ngetan
keceblung jublangan
salahmu dewe
nggak punya ide
ooo…
ikut-ikutan / nggak punya ide 2x
it’s to say “jangan”
but it means “silahkan”
ngoca’ en cêllêng
e temuna céléng
ikut-ikutan / e nggak punya ide 2x
e ikut-ikutan / nggak punya ide 2x
fallin’ selokan
exit to dewe
katanya dah gede
kok don’t have ide
ooo… ooo… ooo…
iku-ikutan / nggak punya ide 5x
ooooo…
lyric: Wiji S. n Go; lead vocal: Wiji S.
lead guitar: Wiji S.; drum kendut: Turem Ahmad
aransemen lungguh: Hendro DJ
dingin di malam ini
ingatkan aku yang telah lalu
saat api unggun tak mampu
untuk hangatkan kita berdua
reff:
kau memelukku
aku pun memelukmu
itu pun tak cukup
itu katamu
bukan aku tak mau
tapi aku tak bisa
jangan bertanya mengapa
karena jawabnya tidak
lyric: Wiji S.; lead vocal: Wiji S.
lead guitar: Wiji S.; drum kendut: Hendro DJ
kau berjalan bak pahlawan
penuh gaya percaya diri
kau bicara tanpa ragu
dengan lantang seperti wong edan
reff:
kau terhebat / kau terkuat
seperti pendekar / sarafnya kumat
hari-hari penuh ekpresi
busungkan dada bak tanpa dosa
bulan-bulan penuh kejutan
benar-benar kau wong edan
lyric: Wiji S.; lead vocal: Wiji S.
drum kendut: Hendro DJ
tiba-tiba saja kau terus tersenyum
tanpa bisa dihentikan
di antara ribuan mata
reff:
ternyata engkau seorang putri
yang sangat berprestasi
ternyata engkau seorang putri
yang membanggakan
bagi bangsa dan negara
lyric: Wiji S. n Go; lead vocal: Wiji S.
lead guitar: Wiji S.; melody: Yon Blues
bass: Prayitino Rossi; drum kendut: Turem Ahmad
sekolahlah kau, nak
belajar yang rajin
biar jadi orang berguna bagi nusa dan bangsa
kuliahlah kau, nak
ke perpus yang sering
biar manfaat bagi agama dan negara
ha ha ha, kata orang tua pada anaknya
tapi busyet dah, anaknya malah menjawab:
chorus:
oh ibu dan bapak, mana uangnya
buat daftar masuk sama sakunya
juga beli hape sama laptopnya
sebab sekolah bukan buku saja
sekolahlah kau, nak
belajar yang rajin
biar jadi dokter nyuntik orang miskin
kuliahkan kau, nak
ke perpus yang sering
biar pinter ngoceh hidup bahagia
ha ha ha, nasehat orang tua pada anaknya
tapi keparat, anaknya malah bilang: (back to chorus)
lyric: Wiji S.; lead vocal: Wiji S.
lead guitar: Wiji S; drum kendut: Hendro DJ
langit terbentang
bumi terhampar
air mengalir
kini tak lagi ajaib 3x
reff:
yang ajaib bila hanya
ada pohon yang menangis
atau ada manusia yang berkepala semut
kadal... tikus... asu...
mentari pagi
rembulan malam
wanita cantik
"... hak cipta sama sekali tidak dilindungi undang-undang negara
namun dilindungi oleh kesadaran manusiawi
sangat boleh mengutip, mencuri, dan atau membajak
sebagian atau keseluruhan lirik dan nada
sebab mana ada nada yang betul-betul baru dan orisinil di dunia ini
kalau kamu tidak punya malu ..."